Para Pemimpin Sudah Kehilangan Wawasan Kebangsaan

Para Pemimpin Sudah Kehilangan Wawasan Kebangsaan

Menurut Sidarto, yang kehilangan jati diri bangsa tidak hanya pemimpinnya saja. Tapi termasuk ke masyarakat juga. Seperti aksi demonstrasi yang sampai membakar kantor pemerintah. Selain itu pemerintah juga dinilai gagal mensejahterakan rakyat.

"Kita semua tahu, Indonesia itu kaya akan sumber daya alam seperti batu bara, gas dan sumber energi lainnya. Tapi kebijakan ekonomi kita selama ini tidak lagi berpihak ke rakyat. Tapi cenderung liberal. Banyak kebijakan yang lebih banyak dispronsori pihak asing," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan, Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta Drs Ir Bambang Supriyadi CES DEA. Menurutnya, sekarang ini terjadi perubahan perilaku moral dalam diri bangsa. Dimana kekerasan lebih diutamakan dibanding musyawarah mufakat. Ideologi bangsa sudah luntur sehingga mengancam keutuhan bangsa dan jalannya demokrasi.

"Indonesia itu negara kesatuan. Tapi sulit menerima perbedaan dan bertingkah sangat federal. Kita juga berada di negara agraris, tapi kebutuhan pangannya ekspor. Kita perlu sadar bagaimana cara hidup berbangsa dan bernegara yang benar. Jangan sampai mengancam keutuhan bangsa," urainya.

Sementara itu, Wakil Rektor II Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Drs Purnawan Hardiyanto MEC Dev menganggap ada yang salah di era reformasi sekarang ini. Banyak agenda yang tidak jelas. Ketika reformasi bergulir, hanya fokus bagaimana agar presiden yang saat itu berkuasa Soeharto bisa turun. Akibatnya sekarang partai politik jadi banyak yang membuat anggaran demokrasi menjadi mahal. "Kondisi ini membuat banyak partai politik melakukan berbagai cara untuk bisa bertahan. Termasuk korupsi. Sehingga kebijakan ekonomi tidak pro rakyat," urainya.

 

 

Dibaca: 555x

Komentar

  1. -- tidak ada komentar --

Tinggalkan Komentar

Data email anda tidak akan kami publish.


CAPTCHA Image