Mega Prihatin, Belum Jadi “way Of Life” Ideologi Pancasila Kian Memudar

MEGA PRIHATIN, BELUM JADI “WAY OF LIFE” IDEOLOGI PANCASILA KIAN MEMUDAR

Hal itu dinyatakan mantan Presisen RI Megawati Sokarnoputri saat memberikan Studium Generale (kuliah umum) peringantan hari lahirnya Pancasila di Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta, Kamis (9/6), Studium Generale ini sekaligus dalam rangka Dies Natalies UJB ke-53.

“Tidak ada bangsa besar yang tidak bertumpu pada ideologi yang mengakar pada nurani rakyatnya. Negara-negara seperti Jepang, Jerman, AS, Inggris dan China menemukan kekokohannya pada pondasi ideologi yang mengakar kuat dalam budaya masyarakatnya. Seharusnya kita tidak butuh waktu lama untuk bisa menjadi Negara besar. Masalahnya, kita tidak pernah bisa mengimplementasikan kekuatan besar yang kita miliki, yaitu ideologo Pancasila” kata Mega.

Menurutnya, perlu diperjuangkan agar Pancasila bukan saja menjadi bintang penunjuk yang hanya diperbincangkan, tetapi menjadi kenyataan yang membumi, “Jika kita hanya terus membincangkan Pancasila dan tidak mampu membumikan dan melaksanakannya, kita akan terseret dalam neoimperialisme serta fundamentalisme yang saat ini jadi ancaman besar bagi kita,” tandas Mega yang juga Ketua Umum DPP PDIP.

Mega prihatin terhadap fenomena generasi muda yang melupakan Pancasila. :Anak muda sekarang tidak punya kenyakinan, Jati diri, harga diri serta kepercayaan diri.Mereka tidak punya kebanggaan sebagai bangsa, tidak ada élan dan fighting spirit justru tunduk dan mengagung-agungkan Barat,” ungkapnya. Ia mengingatkan, generasi bangsa seharusnya bisa belajar Dari pengalaman penjajahan masa lalu yang berlangsung hingga 350 tahun. Dikatakan, Indonesia dijajah karena kekayaan sumber daya alam melimpah. Hingga kini Indonesia belum berdaulat di bidang polotik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.”Itu karena kita tidak mempunyai kenyakinan dan kepercayaan diri, “ujarnya.

Rektor Universitas Janabadra Dr. Ir. Suharjanto, MSCE dalam sambutannya mengatakan bahwa Sejarah Universitas Janabadra tidak dapat dilepaskan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Salah satu tujuan perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, meyebarluaskan dan mengamalkan ideologi Pancasila dan dengan berasaskan nasionalisme serta bernafaskan patriotisme sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Inilah yang melatarbelakangi beberapa tokoh pendiri sebuah Perguruan Tinggi yang diharapkan mampu melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang berpengetahuan tinggi dan berkarakter pejuang. Universitas Janabadra lahir hari Selasa, tanggal 7 Oktober 1958 berazaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 dengan tujuan membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang setia kepada cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Universitas Janbadra selanjutnya sesuai dengan jatidirinya memposisikan diri sebagai KAMPUS KEBANGSAAN, yang siap menerima peserta didik untuk melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang berpengetahuan tinggi dan serta berasaskan nasionalisme serta bernafaskan patriotisme tersebut.

 

 

Dibaca: 1494x

Komentar

  1. -- tidak ada komentar --

Tinggalkan Komentar

Data email anda tidak akan kami publish.


CAPTCHA Image