Belajar dari Peristiwa Demonstrasi Ricuh di Pati 2025: Perspektif Demokrasi dan Ilmu Manajemen
Yogyakarta – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Janabadra
Tahun 2025, Kabupaten Pati menjadi sorotan nasional setelah aksi demonstrasi yang awalnya bertujuan menyampaikan aspirasi berubah menjadi kericuhan. Peristiwa ini membuka ruang diskusi publik, termasuk di kalangan akademisi dan mahasiswa, mengenai pentingnya manajemen konflik, etika demokrasi, dan komunikasi efektif dalam mengelola perbedaan pandangan.
1. Sudut Pandang Demokrasi
Dalam demokrasi, demonstrasi adalah bagian dari kebebasan berpendapat yang dijamin undang-undang. Warga memiliki hak untuk menyuarakan pendapat dan memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah. Namun, kebebasan ini harus dijalankan secara tertib, damai, dan menghormati hak-hak orang lain.
Kericuhan yang terjadi di Pati menunjukkan bahwa ketika komunikasi antara pihak yang menyampaikan aspirasi dan pemerintah terganggu, potensi gesekan akan meningkat. Oleh karena itu, dialog dan mediasi menjadi kunci agar aspirasi tersampaikan tanpa menimbulkan kerugian bagi masyarakat luas.
2. Sudut Pandang Bidang Prodi Manajemen
Bagi mahasiswa Prodi Manajemen FEB Universitas Janabadra, peristiwa ini adalah contoh nyata penerapan manajemen konflik dan manajemen krisis. Dalam dunia manajemen, situasi seperti ini memerlukan:
3. Relevansi bagi Dunia Akademik dan Calon Mahasiswa
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Janabadra memandang pentingnya pembelajaran dari peristiwa nyata. Mahasiswa tidak hanya dibekali teori, tetapi juga diajak untuk menganalisis kejadian-kejadian aktual di masyarakat, sehingga siap menghadapi tantangan dunia kerja maupun tantangan sosial.
Kuliah di FEB Universitas Janabadra Yogyakarta
Ingin belajar manajemen konflik, kepemimpinan, dan strategi bisnis yang relevan dengan dunia nyata?
Bergabunglah bersama kami di Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi, Prodi Ekonomi Pembangunan, dan Prodi Bisnis Digital.
Kesimpulan
Kericuhan demonstrasi di Pati 2025 memberikan pelajaran bahwa demokrasi membutuhkan keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan kewajiban menjaga ketertiban. Dari sudut pandang manajemen, peristiwa ini memperlihatkan betapa pentingnya keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan pengelolaan konflik.
FEB Universitas Janabadra mengajak generasi muda untuk menimba ilmu, mengasah keterampilan, dan menjadi pemimpin yang siap membangun masa depan bangsa dengan bijak dan profesional.
Data email anda tidak akan kami publish.
Komentar